Jumat, 09 Desember 2011

Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Sayur Lobak (Raphanus Sativus) Sebagai Pakan Kambing

Bahan pakan tambahan atau suplemen yang selama ini tersedia kurang kompetitif, apabila digunakan untuk pakan kambing, karena jenis ternak lain seperti monogastrik memiliki efisiensi penggunaan pakan yang lebih tinggi. Oleh karena itu perlu diupayakan pengayaan inventori bahan baku pakan yang secara ekonomis dapat digunakan oleh kambing. Salah satu bahan pakan alternatif yang belum dimanfaatkan adalah bahan afkir industri pengolahan sayur segar menjadi produk pangan untuk tujuan ekspor. Dalam penelitian ini akan dipelajari nilai nutrisi (kandungan kimiawi, respon pertumbuhan kambing dan konsumsi) limbah pengolahan sayur pada kambing. Kandungan kimiawi yang dianalisis antara lain adalah bahan kering, protein, abu, NDF, ADF, lemak, BETN dan energi kasar. Untuk mengetahui penggunaan optimal limbah sayur sebagai pakan suplemen pada kambing dilakukan percobaan pakan dengan merancang lima formula suplemen dengan kandungan limbah sayur sebanyak 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% dalam konsentrat (bahan kering). Digunakan 30 ekor kambing Kacang betina lepas sapih. Kelompok ternak diberikan salah satu dari kelima formula pakan tersebut (6 ekor/perlakuan pakan). Analisis komposisi kimiawi menunjukan bahwa limbah sayur memiliki kandungan serat kasar (10,7%) dan ADF (8,3%) yang relatif rendah dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) yang relatif tinggi (37%). Hal ini mengindikasikan ketersediaan yang energi yang tinggi. Total konsumsi pakan, konsumsi pakan basal dan konsumsi konsentrat (bahan kering) tidak berbeda (P>0,05) antar perlakuan pakan. Total konsumsi, konsumsi pakan basal dan konsumsi konsentrat berturut-turut berkisar antara 705-764, 486-533 dan 219-230 g/ekor/hari. Konsumsi pakan (bahan kering) baik total (4,8% bobot badan), konsentrat (1,5% bobot badan), maupun basal (3,3% bobot badan) tercapai pada tingkat standar umum yang diperkirakan memenuhi kebutuhan pakan ternak. Pertambahan bobot badan harian (PBBH) tidakberbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan pakan, dan berkisar antara 54-64 g. Angka PBBH ini termasuk baik untuk pertumbuhan kambing Kacang betina. Efisiensi penggunaan ransum berkisar antara 13,2-14,4. Disimpulkan bahwa limbah pengolahan sayur menjadi produk pangan berupa sayur afkir dapat digunakan sebagai komponen konsentrat. Penggunaan tepung sayur sebagai komponen konsentrat dapat digunakan sampai 40% tanpa memberi pengaruh negatif bagi ternak.
Kata kunci: Limbah, sayur lobak, nilai nutrisi, suplemen, kambing
Sumber : Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GuestBook